Copyright © GoDeKs faMiLy
Design by Dzignine
Re-design by ESSIP
February 25, 2015

MEDAN TRIP BAG. 2




Apa perasaan anda ketika berada dilingkungan minoritas, yang masjid saja tidak ada apalagi suara azan berkumandang.  Belum lagi anjing-anjin berkeliara sekitar rumah , takut dan jijik dan was-was masuk rumah.
Dan disinilah adikku menetap dengan keluarganya,  dan inilah tantangan yang harus dihadapi adikku dan keluarganya. Meski mereka muslim tapi  pengenalan agama islam hanya sekedar saja yang mereka terima. Tidak heran mereka hanya sholat sekali dalam setahun di hari IED, itupun kadang-kadang absen juga. Ini bukan menceritakan tentang kehidupan pribadi adikku, tapi semoga ada pembelajaran didalamnya.
Keluarga suami adikku masuk islam ketika beliau masih duduk di SMP, Cuma mereka yang muslim di daerah ini. Jadi wajar saja mereka buta sama sekali tentang ISLAM selain ber dasar pelajaran agama disekolah suami adikku saja.
Entah apa yang membuat mereka tertarik masuk ISLAM tapi alhamdulillah mereka sudah dituntun untuk masuk ISLAM.
Maka berinisatiflah adikku untuk mengajar NGAJI di seputaran tempat tinggalnya karena te  rumah adat, jalur off road, dan perkebunan rakyat.
Sore menjelang di puncak Gunung Leuser

Sembari nunggu adek mengajar ngaji,,,kita futu2 :D
rnyata banyak sekali warga yang masuk ISLAM Sekedarnya saja, tanpa bisa mengaji ataupun sholat. Sehabis maghrib dia kumpulkan anak-anak muslim disana untuk belajar IQRA . Tapi sebelum maghrib dia juga mengajar di tempat yang sangat jauh dan terpencil dan ternyata banyak warga muslimnya disini. Dan disini adalah salah satu tempat wisata dan villa karena terletak di puncak bukit barisan. Ada air terjun,
Sempat ikutan kesana sekali tapi untuk kedua kali mimi urung karena takut perjalanan kesana melewati perkuburan dan kebun bambu yang seram menurut mimi. Hihihi
Jadi ikut urung juga lihat air terjunnya, sadar sih tenaga pun tak ada untuk menuju kesana. Nafas ngap dan kondisi tubuh belum pulih benar.
Melihat pejuangan adik untuk menghidupkan ISLAM disana, bikin takjub dan terharu. Mungkin Mimi kabur duluan melihat betapa seram berada di daerah yang rata-rata warganya tak punya agama sama sekali. Tapi adikku hampir 15 tahun menjalaninya dan dia fine fine aja. Saluuuuttt
Gimana cerita selanjutnya.... ya lihat perjalanan besoknya lagi deh. Kalau tubuh  mengijinkan kami akan pergi ke tempat wisata yang lain. Belum tau nama dan tempatnya apa.....cekidot terus ya :D

6 yg mo komeng...dimariiii:

  1. Mimi... aku pernah di daerah Sleman, mih. Aku dan rombongan mahasiswa LKTI ke Jogja tuk presentasi karya tulis. malamnya nginep di Sleman - rumah pegawai TU kampus yg senior. Duh... belasan anjing ngrumpi di jalan sambil lirk2 kami yang jalan-jalan pagi. takut, tegang, dan curiga. Jangan2 mereka membentuk lingkaran dan saling menyalak itu sedang diskusi cara menyerang kami. hi... beneran masih ngeri kalo ingat.

    ReplyDelete

hayuuuu...ah. komenin qta