14 Tahun sudah aku tinggal di desa ini, selain karena
kerjaan di sini kebetulan juga suami ketemu nya di desa ini, meski dia juga
perantau dari Riau. Berjarak kurang
lebih 150 KM dari pusat kota tepatnya di desa TebingTinggi Tungkal Ulu Tanjung Jabung Barat JAMBI.
Dari tahun ke tahun kami hanya di jejali janji-janji manis
oleh kepala daerah disini, bahwa PLN akan segera masuk di desa tercinta kami,
tapi janji hanyalah janji karena hingga sekarang kami tetap tidak bisa
menikmati Fasilitas penerangan dari PLN
ini. Sempat ada pengumpulan uang muka, per kepala keluarga sebesar 1 juta,
untuk pemasangan Listrik tapi semua itu hanya janji kosong belaka lagi. Kecewa
dan kecewa lah yang kami dapatkan.
Tak tahu kendalanya di mana, entah dari pihak PLN atau dari
pihak pemerintah setempat, rasanya banyak sekali masalahnya. Mulai dari
pencurian kabel yang terkesan dibiarkan, pemancangan tiang listrik yang jedanya
bisa tahunan hingga para pungli-pungli liar yang memberi harapan palsu pada masyarakat.
Untuk diketahui, Desa ini hanya bisa mengandalkan penerangan
dari tuan-tuan pemilik Genset, yang pembayarannya luar biasa mahal, bayangkan
saja, untuk 1 ampere pemakaian kami harus membayar 350 ribu itupun hidup dari
jam 6 sore sampai jam 6 pagi. Belum kalau genset mereka rusak, tetap kami harus
membayar segitu.
Saya mungkin masih beruntung, kebetulan perusahaan suami
saya bekerja menyediakan perumahan dengan fasilitas listrik dan air tanpa musti
bayar mahal. Tapi bila membayangkan betapa beratnya beban teman-teman yang
lain,mungkin gaji mereka sebulan hanya tinggal 300 atau 400 rupiah/bulan. Bisa apa uang tersebut untuk menutupi kebutuhan
hidup selama sebulan.
Jadi menjelang Hari Listrik Nasional PT. PLN yang ke 68 ini,
kami mengharapkan semoga ada perhatian pemerintah setempat dan PT.PLN untuk
bisa merealisasikain harapan kami untuk bisa ikut menikmati penerangan secara
maksimal.
Kami sangat mendukung program PLN Bersih ini, Bersih dari
kecurangan, bersih dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan bersih
dari pungutan-pungutan liar untuk pemasangan dan pemakaian tarif PLN.
Jaya terus PT. PLN ,
jadikan momen ini untuk terus berbenah diri menjadi Persero yang benar-benar
transparan dan terdepan dalam melayani masyarakat.
Terima kasih juga kepada Blog Detik yang telah membuka
kesempatan kepada saya untuk mengeluarkan uneg-uneg selama ini.
bener mak... semoga PLN bersih..., apalagi ditempatku masih ada pemadaman bergilir... :( , asal jangan bersih dari kejujuran aja...
ReplyDeleteUneg-uneg yang penting nih biar listrik merata ke seluruh pelosok negri dan PLN bersih sih. selamat mak nice posting.
ReplyDeleteBukan cuma di tungkal ulu, mi.........Ditungkal yg notabene ibukota kabupaten aja sering banget mati lampu. udah kayak minum obat aja matinya. everyday....., kalo masalah protes udah gak bisa diomongin lagi,, boseeeeeen.........,, alasan juga macem2......
ReplyDeletetapi semoga ada solusilah nantinya.......
1 juta/ KK? Grrrrrrrrrr. . .
ReplyDeleteMoga PLN mendengarkan uneg2 Mimi, ya.
Semoga segera terealisasi ya Mi...
ReplyDeletesalam kenal Mi...saya pernah tinggal di tebing tinggi lhooooo...waktu itu kami ngontrak di luar, suami belum dapat rumah di Lontar...ya ampuuun, sungguh saya merasakan nikmatnya hidup di kontrakan, tak bisa masak pakai rice cooker, tak bisa pakai water dispenser..jadi peralatan itu cuma nganggur di mess suami. listrik dari genset milik Pak Heru, 1 titik lampu seharga 75 ribu. Mimi tinggal di sebelah mana?
ReplyDeleteTurut berduka cita atas dipanggilnya suami Mbak. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya.
DeleteMbak, sudah saya add facebooknya, pakai fb suami saya. kalau boleh tahu, nama alm suami Mbak siapa ya? siapa tahu suami saya kenal. dulu suami saya team-nya Pak Setyo Budi Santoso di bagian Automation Analyzer
Mi...coba adukan ke Pak Dahlan Iskan, beliau juga punya blog. Biasanya tiap senin pagi beliau menulis jurnal tentang manufacturing hope.
ReplyDeletemoga2 beneran bersih
ReplyDeletekalo tinggal di wilayah jambi, dah biasa ga pake listrik... di tebo tempat saya ini pernah digilir selama hampir 1 bulan 6 jam hidup, 6 jam mati....sedihnya saya ga bisa ikut lomba blog pln ini....
ReplyDelete