Copyright © GoDeKs faMiLy
Design by Dzignine
Re-design by ESSIP
January 30, 2013

[Repost] EssiP : Suara Corong Masjid Itu.....

Kalo yang ini katanya kado juga dr juragan EssiP, tapi budal udah kadung bikin bete duluan,,,eehhhh tengah malam kasi tau ada kado tuh di EssiP, melipir ketemu  cerita ini,,,banjir dah air mata huhuhuhu. Matur tengkyu loh kang,,,bentuk perhatiannya emang beda dan bermakna, bikin aku termenung :)
Betul katamu, seorang sahabat ga hanya larut dlm kebahagiaan temannya, tapi juga harus bisa dan bersedia ada bukan pada saat ceria ....

Lagi-lagi corong masjid itu berbunyi kembali.  Bukan, kali ini bukan datang dari suara adzan. Senandung kalam illahi,  yang  lima kali sehari tiada henti diserukan. Bukan pula berisi pengumuman, jika hari ini kampungku mendapat giliran listrik padam. Orang bilang suara itu adalah "siaran Innalillahi". Sebagai pertanda jika ada salah satu dari kami yang pergi.



Tak tahu kenapa "siaran innalillahi" itu sekarang seringkali  terdengar. Padahal, rasanya belum terlalu lama nama Emak disebut-sebut di dalamnya. Kini, entah giliran siapa lagi yang harus memenuhi panggilan-NYA. Yang aku tahu saat ini aku juga sedang berada dalam daftar tunggu itu. Menunggu giliran namaku untuk dipanggil nanti. Meski hingga detik ini aku masih saja merasa belum siap menghadapinya. Tapi, mau atau tidak mau, suka ataupun tak suka, kelak  namaku pasti akan dipanggil pula melalui corong masjid itu.

Jika dirasa hidup ini berjalan begitu singkatnya. Sepertinya baru kemarin aku masih menjadi seorang bocah. Lelaki kecil yang gemar bermain ciprat air kali. Bertelanjang dada dengan riangnya.  Kadang pula nampak polos tiada sehelai benang, tanpa malu-malu. Kini lelaki kecil itu telah menjadi seorang lelaki dewasa, yang masih saja mau terbujuk nafsu dunia. Sekarang lelaki kecil itu  nampak pula begitu mesra berteman bisikan di kanan kirinya. Namun sayang, kadang lelaki itu lebih suka mengamini bujuk telinga kiri, dan tak mengindahkan bisik bidadari yang muncul di telinga kanan.

Itulah bisik rayu yang selalu tawarkan legit duniawi. Memburuku secara bertubi-tubi, tanpa ampun. Dengan segala  cara  hingga aku mau terpedaya. Tiada henti menyerang titik-titik fitrah dari berbagai  arah. Setiap waktu cuma itu yang dia lakukan. Sebab, hanya satu sebenarnya yang dia kehendaki. Aku mau mengangkat bendera putih tinggi-tinggi, itu saja. Selebihnya dia hanya tertawa lepas saat melihatku telah berlaku culas. Lalu berlalu begitu saja. Meninggalkan rasa sesal juga noda sebagai kenangan buatku. Yah, sebuah noda yang  kini menghias di pundak kiriku.

Duh GUSTI, harus dengan cara apa kubasuh semua noda yang telah ada. Harus bagaimana pula kukikis semua kerak di hati ini hingga habis. Ah, andai saja di dunia ada penyedia pulsa hidup manusia, mungkin aku akan membeli satu saja voucher geseknya. Agar  bisa menambah masa aktif usiaku, serta bangkit dari keterpurukan masa lalu itu. Tapi, kurasa itu adalah hal yang sia-sia belaka. Maut pasti kan datang tanpa perlu kita menjemput.  Menjadi tua adalah sebuah perkara yang tak sedetikpun kita mampu menghentikannya.
----------------

note : Met milad mbak Arie aka Mimi Radial. Semoga  sisa usiamu penuh barokah. Seperti halnya obrolan kita tempo hari yang lalu, aku berharap semoga kau bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya "jalan sorga" yang ada di kanan kirimu. Maaf jika tak ada kado spesial yang bisa kuhadiahkan. Mungkin hanya sebuah video sederhana saja yang mampu kuberikan. Sebagai tanda jabat tangan hangat dari seorang sahabat.

Sengaja kok aku membuatmu nesu karena tak turut perhelatan GA ultahmu. Bukan, bukan berarti aku tak mau larut dalam keceriaan hari jadimu. Tapi, aku hanya ingin menjadi seorang sahabat yang tak hanya ada saat kau ceria tertawa. Semoga tulisan ini bisa menjadi renungan di hari isi ulang usiamu, terlebih buat diriku sendiri. Yah, sebagai renungan bersama, jika dengan bertambahnya usia, itu berarti akan semakin dekat pula corong masjid itu akan memanggil-manggil nama kita.







48 yg mo komeng...dimariiii:

  1. permisi, saya gelar tikar dulu ya mbak.. setelah itu baca dan liat pideonya

    ReplyDelete
  2. @LAdangduters bhahahhaha,,silahkan bang,,sekalian di makan tuh sandal hangat nya :P

    ReplyDelete
  3. Terkadang waktu memang sgt cepat berlalu dan menjadi tua adalah sebuah perkara yang tak sedetikpun kita mampu menghentikannya...Thanks mimi, semoga kita diberikan keberkahan dlm memanfaatkan waktu...

    ReplyDelete
  4. selamat ultah ya mbak.. semoga sisa pulsanya barokah.. aamiin

    Kapan saya isi pulsa usia ya.. jadi lupa tanggal lahir hihihi

    ReplyDelete
  5. @mimi RaDiAl

    hahaha jahat banget sih,, baru ultah malah galak, emang saya doyan sendal.. Kalau pedal goreng mau saya wkwkwk

    ReplyDelete
  6. @Antonmakasi mas...hanya meneruskan tulisan indah teman di laman ini, biar ga pernah lupa hehe

    ReplyDelete
  7. @LAdangduters hadooohh....segitu galak, tenang bang, saya jg lg ngunyah sendok hoho

    ReplyDelete
  8. @LAdangduters aamiin...sampeyan kok lupa, liat baskom dong biar ketauan kpn tgl lahirnya :P

    ReplyDelete
  9. @mimi RaDiAl

    nah kan baru aja didoain, malah ngejek saya kayak baskom :p

    Hmm. terlaaaaalu haha

    ReplyDelete
  10. @LAdangduters he em,,,,terlalu, aku suka itu bhuahahahahah

    ReplyDelete
  11. emmmm.............
    waktu bikin video itu aku juga terlibat lo mimi. bayangkan saya tidur jam 2 gara gara lipinya Abii sudah menjerit jerit minta di isi ulang usianya.
    Abii yang bikin videonya dan aku yang menghabiskan jatah kopinya.

    hehheeheeeheeee
    peace semuanya...




    #dari pada ngamuk semua, aku tak kabur sambil slimutan wes.....

    ReplyDelete
  12. Nanti kalau ada yang jualan pulsa hidup manusia, aku minta ya kak.

    *kak, aku mau komplain nih. Tapi jangan marah ya. Cara matikan musiknya lewat mana ya? aku nggak tahu cara mematikan musiknya. Mau melihat dan mendengarkan renungan dari videonya, tapi suaranya kalah sama musiknya. Apa emang videonya nggak ada suaranya ya. Pas aku mainkan kok suara lagunya masih ada. Ane tekan tombol pause kok nggak bisa ya (harap maklum ya xixixi)

    ReplyDelete
  13. bikin merinding deh, sahabat emang ada disaat suka duka, ndak cuma seneng tok adanya disebelah kita. yaa gag mimi :D

    ReplyDelete
  14. hadiah specila dari uncle lozz akbar ya mi

    ReplyDelete
  15. Hadiahnya mantabs..
    Terharuuu !!

    ReplyDelete
  16. Suara d corong mesjid dan surau..kala bukan gema adzan, secara tdk lgs juga memberitahukan Dead Line [minjam stlahnya Mbak NIken]...only tme matter.

    #srg bertanya dan wondering jk masanya tiba, berharap sekali bekal pun sdh cukup utk perjalanan panjang yg sebenranya

    ReplyDelete
  17. Eaaaa... hadiahnya keren banget... acik acikk...
    #kayaknya mas Lozz romantis yaaakk...

    ReplyDelete
  18. Suka tidak suka siap atau tidak siap semuah pasti akan tetap di panggil nantinya..ya

    ReplyDelete
  19. @Kangkung Jaswan ehhhh iyakah,,,? yg pntg nemenin yo, takut kang Lozz ketiduran trus ngiler diatas leppi trus bassah deh trus hilang tiba2 hasil karyanya, untung ada elo ya Wan xixixixi

    ReplyDelete
  20. @HP Yitno tenang sob udah tak remove, dr kemaren mo hapus kelupaan mulu xixi

    ReplyDelete
  21. @Niar Ci Luk Baa yoii,,,smg kitapun bisa jd sahabat yg spt itu ya neng :)

    ReplyDelete
  22. @jasa seo dilarang mewek di mari,,,,baru aja di beresin sisa banjir kemaren :D

    ReplyDelete
  23. @Ririe Khayan iya jeng tinggal nunggu waktu dan gilirannya aja :D

    ReplyDelete
  24. @Niken Kusumowardhani kalo blogger emg spt itu bun....tp kenapa ya sulit dpt jodoh wekekekekeek

    ReplyDelete
  25. Ya Allah, Mas Essip ini kalau nulis selalu mendayu-dayu. Seakan begitu banyak peristiwa yang telah di laluinya, dan ada kepedihan yang tersisa yang belum sanggup dia kibaskan dari ingatan..Kado istimewa ya Mbak Mimi :)

    ReplyDelete
  26. @mimi RaDiAl
    Nah gitu dong kak, Sebuah renungan yang bisa bikin kita nangis. Videonya exited sekali

    ReplyDelete
  27. keren cyin ...selamat ya smoga bisa jd memeroty terindah ...tak serajin diriku ....alias keset nulis maklum dibudakkan oleh waktu hahaaaa :D

    ReplyDelete
  28. Terharu saya membacanya, Mbak.
    Sungguh, apalagi yang menyentuh muhasabah semacam ini.

    ReplyDelete
  29. @evi iya jeng,,,this is beauty of blogging *minjem kaata om NH

    ReplyDelete
  30. @ninik gpp,,sesempln keratnya aja jeng,,kerjaan ku emg santai :D

    ReplyDelete
  31. @Akhmad Muhaimin Azzet apalagi saya pak ustadz....luar biasa terharu :)

    ReplyDelete
  32. @mimi RaDiAl

    Apalagi saya pak Ustadz, habis tisu sekodi.. ikhs..

    ReplyDelete
  33. Masya Allah, barakallahu fiik mbak mimi cantik :)

    ReplyDelete
  34. waaa ada saya.. isin.. menyingkir dulu ah hehe

    ReplyDelete
  35. menjadi tua itu biasa, mengisi kehidupan dengan amal kebaikan itu yang luarbiasa...salam :)

    ReplyDelete
  36. Lha, aku kemana aja ya Mi? kok bisa terlewatkan postingan ini? Hehe.
    Happy Milad again ya mi, walau udah banyak ngucapinnya di fesbuk... tetap, doaku, semoga yang terbaik Allah anugerahkan bagimu dan keluarga ya mimi sayang....

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba,,makasi byk utk selalu jd sahabat ku,,terutama tempat curhat yg paling ok utk ku :*

      Delete
  37. Iya .... bukan hanya bergembira tapi mengingatkan juga yang seperti ini .. itulah sahabat.

    ReplyDelete
  38. Iya... saya juga merasakan demikian... raga yang dulunya begitu perkasa ini ternyata sudah menjadi usang, kaki mulai merasakan nyeri sendi pertanda sudah tua...

    ReplyDelete

hayuuuu...ah. komenin qta