Copyright © GoDeKs faMiLy
Design by Dzignine
Re-design by ESSIP
December 22, 2013

Ibu, Cinta Tanpa Akhir


credit by Google


 Maaaaaaa..........................
Ini satu-satunya panggilan favorit dalam keluarga M. Zen Ibrahim  ( Almarhum Ayah Mimi ).
Mulai dari Ayah, abang, adek dan beberapa teman-teman abang yang memang suka sekali kumpul bareng di rumah.

Sedikit cerita tentang Mama .

Umayna adalah nama indahmu, dilahirkan di Lampung , 27 September 1954. Jago bahasa Inggris secara otodidak tanpa pendidikan formal, Mama kuliah sambil bekerja menjadi Pemandu Wisata di daerah Jogyakarta ( berdasarkan cerita Mama ).  Keahlian Mama ber bahasa Inggris ini sepertinya tidak menurun pada anak-anaknya, terbukti kami hanya bisa bicara dengan kosa kata yang umum, pun kadang lemah dalam hal speaking, kasiaaaan :)

Mama sepertinya juga tidak memaksa anak-anaknya untuk bisa, karena kata Mama, ber bicara dalam bahasa inggris itu hanya modal berani dan tak malu. Dan dia tahu sekali anak-anaknya tidak punya modal itu semua terutama Mimi yang pemalu unyu ini xixixixi

Mama adalah orang yang sangat aktif baik di masyarakat maupun instansi tempat Ayah bekerja. Dia menjadi Public speaking untuk Ibu-Ibu PKK se kota Jambi dan juga guru bahasa inggris di beberapa SMA Swasta. Tapi satu kebiasaan Mama yang tidak pernah bisa di tinggalkan hingga akhir hayat hidupnya, MEROKOK. Dia bilang kebiasaan ini dilakukannya sejak dia masih kuliah ketika sering tuga-tugas kuliah musti dikerjakan begadang bareng teman-temannya. Duhh Mama.....Gaya tomboy mu itulah yang menjadi satu favoritku.

Dan teman-teman abang yang SMA itupun suka sekali mengobrol dengan mama, karena biar kata mama sibuk tapi selalu menyempatkan diri untuk memasak nasi goreng yang terkenal enak itu, sambil bercanda sana sini.
Maaaaaaa... ya kami semua rindu panggilan itu lagi. Tapi memang kita ditakdirkan hanya bisa sebentar bersama. Tapi dirimu memang luar biasa Maaa... sampai sekarang setelah 10 tahun kepergianmu, masih saja teman-teman mu dulu ingat dan senantiasa mendoakanmu. Alhamdulillah....

Sekarang nasib kita serupa meski dalam situasi yang berbeda...Ayah meninggalkan kita ketika kami ber empat sedang butuh dana besar untuk melanjutkan impian, Abang yang kuliah di kedokteran semester 3 butuh dana yang begitu besar saat itu, Mimi yang hanya akan menghadapi ujian akhir dan berkesempatan menjadi mahasiswa undangan di salah satu perguruan tinggi mulai memupuk impian-impian indah untuk menuju kesana. Juga dengan 2 adek Mimi. Tapi takdir berkata lain, Ayah di panggil sang Kuasa begitu cepat di malam hari tanggal 6 Januari 1996.  Tapi lihat semangatmu Maa,tidak begitu lama dirimu segera bangkit dari kesedihan dan bersiap kerja keras demi untuk anak-anakmu.
Tak akan kuceritakan bagaimana sepak terjang dan perjuanganmu demi mewujudkan impian anak-anakmu. Karena hari  ketika menulis ini aku tak ingin menangis mengingat semua jasa dan pengorbanan hidupmu.
Ijinkan aku merangkai bait kerinduan buatmu Maaa…karena selain doa, mungkin ini saja yang bisa kupersembahkan buat Mama.

Ketika Tuhan memanggil namamu

Ketika itu surah Yassin pun selesai kubaca di dekatmu

Kau minta diangkat kepalamu

Dan aku hanya bisa terduduk ketika itu

Nafas terakhirmu berhembus pelan di bahuku



Aku tau itu waktumu Maa

Aku mengerti tak ada yang bisa sembunyi

Ketika sirine nyaring itu telah dekat di raga

dan menghentak tajam untukmu berhenti



Seketika ribuan bayangan terlintas

Tiada airmata karena kesakitan sudah tuntas

Senyum mu bias

Pertanda inilah waktu mu berhias



Hari itu 10 tahun yang lalu

Habis sudah waktumu untuk mendampingi kami

Hari itu 10 tahun yang lalu

Ucapan terakhir mu membuat ku tersedu

Terima kasih anak ku



Ya Allah Maaa….

Untuk apa terima kasihmu

Itu kewajibanku

Itu Hak mu



Aku tau sekarang kau sangat bahagia di sana

Bersama Ayah dan menantu kesayanganmu

Ya..menantu itu juga sudah menyusulmu Maa

Berharap kalian juga bersama mendoakan ku



Maaa….I just wanna say

I

MISS

U


*Menyesal sekali tiada satupun memori tertinggal dari mu...banjir itu sudah memusnahkan memori tentang Ibu,Mama, Teman dan sahabat sejatiku. Meski begitu wajahmu tetap ada di hati anak-anakmu. Smile for Us!


1510538_10202773805089696_1785165238_n
http://emak2blogger.web.id

22 yg mo komeng...dimariiii:

  1. Tunggu Mi...
    Saya ambil tikar dan teh dulu, biar khusyuk bacanya...

    ReplyDelete
  2. Bergetar saya membacanya Mi...

    semakin jelas bagi saya mengetahui sumber kekuatan Mimi selama ini.
    semoga semua kebaikan Almarhumah dilipatkan berkali2 pahalanya.

    ReplyDelete
  3. Puisi yang indah, ku yakin almarhumah mama akan tersenyum indah membaca untaian kata demi kata pada bait2 yang Mimi tuliskan.

    Selamat hari Ibu ya, Mimi sayang. *Muaaach

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasi mba kuuuuh,

      Mba Alaika juga Ibu yang hebad bagi Intan....sun sayang utk semua *kiss

      Delete
  4. Al Fatihah, khususon mama_mimi.
    smoga beliau tenang dan bahagia disana.... Aamiin

    ReplyDelete
  5. semoga ALLAH SWT melapangkan jalan almarhumah ibunda Mimi menuju surga-NYA...al fatihah....aamiiiinnn

    ReplyDelete
  6. membaca postingan ini saya jadi merasa sangat bersalah..karena belum bisa membahagiakan mama ku ;(

    ReplyDelete
    Replies
    1. nanti ada masanya jeng..tetap berusaha selagi beliau masih hidup ya. *smile

      Delete
  7. terharu mi..
    turut mendoakan semoga ibunda mimi tenang disisi Allah Swt dan menuju surgaNya aamiinnn...

    Selamat hari ibu, mimiii... *kecuppss :)

    ReplyDelete
  8. Puisinya bikin nyess dihati, mi.....

    Selamat hari Ibu ya...:)

    ReplyDelete
  9. kehadiran beliau, lebih terasa saat sudah tiada. yang terbaik adalah doa dari anak cucunya yang solih dan solihah.

    ReplyDelete
  10. Puisi yang mengharukan Mi..

    semoga Mamanya Mimi di berikan tempat yang terindah disisiNya..

    selamat hari ibu Miiiii :D

    ReplyDelete
  11. Tiba2 mewekk..
    aaahhh mimi ga seru ni nulisnyaa :(

    ReplyDelete

hayuuuu...ah. komenin qta