Copyright © GoDeKs faMiLy
Design by Dzignine
Re-design by ESSIP
September 3, 2012

Cara Iblis menyesatkan kita dg SAJADAH

Repost dr teman...bukan sebagai postingan, hanya pengingat diri sendiri dan berbagi utk yg belum mengetahui

Siang menjelang dzuhur. salah satu iblis ada di masjid. Kebetulan hari itu adalah hari Jum'at, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada di dalam masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk dan masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air



Pada setiap orang, iblis masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap SAJADAH. "Hai Blis!" panggil seorang Kiai, ketika baru masuk masjid. Iblis merasa terusik dan berkata : "Kau kerjakan saja tugasmu kiai, Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam masjid ini!"
Pak Kiai : "ini rumah ALLAH, blis! Tempat yang suci, kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti!" Kiai coba mengusir iblis.
Iblis : "Kiai, hari ini adalah hari uji coba sistem baru". Kiai tercenggung. "Saya sedang menerapkan cara baru, untuk menjerat kaummu".
"Dengan apa?", tanya kiai.
Iblis : "Dengan sajadah !".
Kiai : "Apa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, blis? "
Iblis : "Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah. Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah dibawah UMR, demi keuntungan besar!"
Kiai : " Ah, itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang baru ?"
Iblis : " bukan itu saja kiai, Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar-lebar"
Kiai : "Untuk apa ?"
Iblis : "Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang kau pimpin, Kiai! Selain itu, saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan sholat. Dengan sajadah yang lebar maka barisan shaf akan renggan. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. dari situ saya bisa ikut membentangkan sajadah".

Dialog iblis dan kiai sesaat terputus. Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu lagi sajadahnya lebih kecil.

Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajdahnya, tanpa melihat kanan-kiri. Sementara, orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dahulu datang. Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya

Keduanya masih melakukan sholat sunnah.
"Nah, liat itu kiai !", Iblis memulai dialog lagi
"Yang mana ?", tanya kiai

"Ada dua orang yang sedang sholat sunnah itu, mereka punya sajadah yang bebeda ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka"

Iblis lenyap. Ia sudah masuk ke dalam barisan shaf. Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunnah. Kiai akan melihat kebenaran rencana yang dikatakan iblis sebelumnya. Pemilik sejadah lebar ,rukuk, Kemudian sujud. Tetapi sambil bangun dari sujud, ia membuka sajadahnya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya diatas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil berada dibawah sajada yang besar. kemudian ia berdiri, Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil melakukan hal serupa. Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditutupi oleh sajadah yang lebih besar. Itu berjalan sampai akhir sholat sunnah.

Bahkan, pada saat sholat wajib juga, kejadiaan itu beberapa kali terlihat di beberapa bagian masjid. Orang lebih memilih menjadi di atas dari pada di bawah. Di atas sajadah saja orang sudah berebut kekuasaan dengan orang lain. Siapa yang memiliki sajadah lebar akan meletakkan diatas sajadah kecil. Sajadah sudah dijadikan iblis sebagai pembedaan kelas.

Pemilik sajadah diidentikan sebagai orang yang memiliki kekayaan, yang setiap saat harus berada diatas daripada yang lain. Sedangkan pemilik sajadah yang kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat selalu menjadi sub-ordinat dari orang yang kaya.
Diatas sajadah saja, Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain. " ASTAGHFIRULLAHAL ADZIM


“Rapatkanlah shaf-shaf kalian, saling berdekatanlah, dan luruskanlah dengan leher-leher (kalian), karena demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggamannya, sesungguhnya aku melihat setan masuk dari celah-celah shaf seakan-akan dia adalah kambing kecil.” (HR Abu Dawud)

#repost
sumber: http://goo.gl/Vh6rH
http://goo.gl/0rkGcRe

49 yg mo komeng...dimariiii:

  1. aku ndak pernah bawa sajadah mi.. so'alnya dimasjid udah ada... karpet yang gambarnya sajadah.. :D

    Jadi ngga perlu rebutan tempat,, untuk membentangkan sajadah.. :D

    ReplyDelete
  2. wkwk, sepertinya memang benar, apalagi sajadah yang dimasjid itu, ada kotakannya dan berukuran untuk dewasa, jadi sepertinya anak2 gbleh sholat di masjid, hehe

    ReplyDelete
  3. Aku seringnya shalat sendirian jadi gak berantem-beranteman sajadah :P

    ReplyDelete
  4. aku sama kaya una sholat sendirian dirumah kalaupun berjamaah sama anak empet2an kok hehehe jadi gak ada setan kan :)

    ReplyDelete
  5. @mba Lidya - setannya ga nyempil di shaf tp nyempil di otak..tiba2 jd inget kunci td ditaruh dimana..hehehe *curcol* :D

    makasih mba Mimi udh repost ceritanya..buat mengingatkan juga.. :)
    salam kenal ya mba Mimi.. :)

    ReplyDelete
  6. biasanya jamaah wanita yang suka bawa sajadah ya, jadi berdirinya diatas sajadah masing-masing. Karena sajadah lebar jadi ngga bisa rapet deh shaf nya

    ReplyDelete
  7. metode yang bagus adalah menggunakan sajadah massal yang ada di masjid. Tapi banyak yang gengsi.

    ReplyDelete
  8. Biasa sholat sendiri jg di rumah... atau terkadang ma Athar.. :)

    ReplyDelete
  9. penggambaran yang tepat, bahwa jika hati kita terkuasai oleh harta, maka hedonasi akan mengiringi kita dimanapun kita berada.

    Dilain sisi, sebenarnya masalah sajadah sudah jelas, bahwa seharusnya setiap jamaah nggak usah bawa sajadah dari rumah jika masjid sudah terlapisi karpet, karena itu akan mengganggu susunan dan kerapatan shaf shalat. Sudah jelas bahwa rapatkan dan luruskan, tapi manusia masih saja melanggarnya

    ReplyDelete
  10. Saleum,
    Setelah menela'ah dan menerawang ke masa yang lalu, aku melihat memang sudah ada terjadi hal seperti itu. Sajadah yang lebar lagi mewah sudah sering ku lihat dimesjid tatkala jum'at berjamaah. Ahaiii.... iblis iblis....
    Awas iblis dibelakangmu Bu'e.... hahaha

    ReplyDelete
  11. jadi keingetan sholat jamaah di mesjid BI, ada ibu2 ga mau merapatkan shaf demi karena pengen tetep ada di sajadahnya yang bagus ituh, jadinya hanya ibu itu aja yg renggang shafnya.... aiiiih iblis menggoda dari segala penjuru yaa

    ReplyDelete
  12. Syukurnya kita nggak masuk orang yang suka bersajadah lebar ya Mi :)

    ReplyDelete
  13. Pantesan, sepertinya ane pernah melihat postingan seperti diatas

    ReplyDelete
  14. @Srulz atau emg ga punya ga Rul ??? yakin loe ? wgwgwgwg

    ReplyDelete
  15. @Boll mknya klo masih anak2 ya sholatnya di shaf belakang aja :D

    ReplyDelete
  16. @Tebak Ini Siapa klo sholat sendirian itu kdg bikin ngelantur kemana2 hayalannya Na hihi

    ReplyDelete
  17. @Lidya - Mama Cal-Vin bntr lagi mana bisa tu Bun empet2an, nak lanang wajib di depan heee

    ReplyDelete
  18. @Tita Okti salam kenal kembali jeng Tita, tp knp linknya ga kebuka ya ?

    ReplyDelete
  19. @Rahmi Aziza jelas lagi pas tarawih kmrn say...beragam warna dan ukuran sajadah, kyknya jd gengsi jg. Naudzubillah

    ReplyDelete
  20. @HP Yitno klo saya ga gengsi sob, cuma kdg ragu aja dg kebersihannya, secara sering anak2 ga tau bersih pa engga mijak2 seenaknya

    ReplyDelete
  21. @Djangan Pakies iya pak...jgn kan orang lain, saya aja sering melanggar, makanya saya share utk terus diingatkan...heeee

    ReplyDelete
  22. @dmilano pan Pa'e selalu melindungi ,,eaaa hihihi

    Demi Allah yg maha pelindung, jika kita sllu tawakal, iblis ga akan pernah ditakuti, ya kan Pa'e ??

    ReplyDelete
  23. @Bunda Kanaya dari segala penjuru dan dalam wujud apapun Bunda...:D

    ReplyDelete
  24. @Yunda Hamasah Insya Allah mba Kekek, tp saia termasuk berjidat lebar looh, Alhamdulillah hehhe

    ReplyDelete
  25. @Anggie...mamAthar lebih khusuk ya mam hehe..saleum abang Athar, ntar lg jd imam loh

    ReplyDelete
  26. ooooo... protes buat pembuat permadani yang masih cilik-cilik itu yaaaaa . . . .

    ReplyDelete
  27. sajadah saya biasa2 aja kok mak. :D

    ReplyDelete
  28. astagfirullah...hal ini sudah banyak terjadi di masjid-masjid yang saya lihat dan kunjungi, para jamaah ada yang seperti berlomba-lomba memamerkan sajadah yang ukuran big size..melebihi lebar badannya sendiri, ...ternyata itu adalah salah satu cara iblis menyesatkan kita...,
    semoga ini menjadi bahan intropeksi diri bahi kita semua :)

    ReplyDelete
  29. Bagi saya yang penting konten dan isinya mencerahkan dan bermanfaat untuk diterapkan sehari hari itu sudah sangat bagus, dan saya berterima kasih sekali.

    ReplyDelete
  30. itulah kenapa saya tidak terlalu suka menggunakan sajadah..

    cukup dengan karpen yang biasa2 saja, atau tikar, atau mungkin handuk, atau kalo memang di lantai, maka saya akan shalat di atas lantai..

    selain itu sajadah juga memiliki gambar2/motif2 yang sebenarnya justru dapat mengurangi kekusyukan shalat...

    ReplyDelete
  31. bisnis sajadah semakin semarak, beragam motif yang menarik sehingga saat di masjid jd curi-2 pandang pas sholat. Senada juga dengan mukena, yg semakin 'kaya warna' dan model, diakui atau tidak..meski sesaat pernah jadi 'mikir' ttg tuh mukena yg semarak

    ReplyDelete
  32. yang pasti juga iblis masuk ke dalam saraf mata,karena banyak juga para jama'ah yang tertidur saat khotbah berlangsung...

    ReplyDelete
  33. terkadang manusia lebih kejam dari pada iblis mba,semua tergantung tingkat ketakwaan kita terhadap Sang Pecipta bkn menyalahkan sesuatu yang pada dasarnya kita yang salah

    ReplyDelete
  34. Makasih postingannya Mimi sayang, aku blm pernah baca, jd masukan berharga nih, mau ngalahin tuh iblis ah...

    ReplyDelete
  35. @Fanz org biasa sajadahny ya biasa Fan...biar ga ketara hehe

    ReplyDelete
  36. @BlogS of Hariyanto Insya Allah daeng..awalnya saya ga prnh perhatian tp stlh baca artikel ini mmg sgd disayangkan jika di rumah Tuhan pun kita kalah dg hasutan syetan. Astaghfirullah

    ReplyDelete
  37. @Asep Haryono mks bapak sdh jd pengunjung setia blog sederhana ini ;-)

    ReplyDelete
  38. @a.i.r iya Fan..mimi srg bgd pas sholat koq y mantengin sajadah sekilas motifnya mirip muka drakula or muka manusia hhihihi ketauan ga kusuk

    ReplyDelete
  39. @Ririe Khayan mengenai mukena jg jeng...skrg berwarna warni gtu dan ada tren tiedye jh...merusak akidah agama rasanya..krn pd pamer warna dan produk baru hiiilz

    ReplyDelete
  40. @agus bgyaaappp...betul tu Gus. waspadalah!!! hehe

    ReplyDelete
  41. @Andy mmg tergantung manusianya ya Ndy..tp kan tugas iblis mmg menggoda manusia..klo manusianya ga kuat iman jelas mdah terhasut..

    ReplyDelete
  42. @alaika abdullah sama2 mba Al sayaaang. lm kita ga sapa di dumay yaa

    ReplyDelete
  43. Nah, tu dia Mi. Aku senang Mimi udah mulai insyaf dan memosting hal penting ini.
    Banyak orang yang nggak tau bahwa shaf shalat itu harus rapat. Di mesjid dekat rumahku adalah contoh nyata. Emakku selalu curhat sepulang dari tarawih: tadi ada org, mama suruh orang merapat ke dekat mama eh malah dia bilang: enggak, buk. Sempit.
    Trus juga nggak mau sajadahnya didempetin. Selalu digeser-geser menjauh. Pada nggak belajar agama kali tu ya? *gemes*

    ReplyDelete
  44. Iblis memang tiada kenal putus asa dalam menggoda manusia, bahkan ketika manusia sedang menghadap penciptaNya, mereka ( iblis ) berupaya segala cara untuk menggagalkan, minimal mengurangi nilai ibadah manusia. Karenanya, waspadalah, waspadalah!

    ReplyDelete
  45. subhanallah..... nbenar juga sob.... hal sekecil itu ta terpikirkan sama sekali

    salam persahabatan selalu dr menone

    ReplyDelete

hayuuuu...ah. komenin qta